Biodiversitas sebagai Bioindikator Kualitas suatu Ekosistem

Biodiversitas di suatu daerah membuktikan kondisi keragaman hayati di tempat tersebut. Diversitas dapat dikatakan baik, tidak hanya diukur dari kekayaan suatu taksa, tetapi tiap taksa tersebut harus memiliki jumlah spesies yang banyaknya sama rata. Bilamana di suatu daerah kaya akan taksa, tetapi jumlah tiap taksa rendah maka diversitas di daerah tersebut dalam kondisi yang tidak baik. Biodiversitas juga dapat dijadikan sebagai parameter ekosistem yang bermasalah, atau disebut bioindikator ekosistem. Bioindikator ekosistem disuatu daerah dapat diukur berdasarkan kualitas biodiversitasnya, karena biodiversitas tidak hanya mengukur keanekaragaman hayati saja, tetapi berdasarkan adanya keterkaitan antara taksa satu dengan yang lain pada suatu habitat. Saling keterkaitan tersebut merupakan peran spesies tiap taksa disebut juga dengan niche.
Foto diambil dari Taman Nasional Alas Purwo oleh yuuversion

        Peran spesies dalam suatu habitat memungkinkan terjadinya simbiosis antara taksa satu dengan yang lain. Berkurangnya taksa tertentu dapat diasumsikan bahwa taksa akan ikut berkurang. Penyebab berkurangnya taksa tersebut dapat diindikasikan oleh adanya perubahan ekosistem. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai indikator bahwa di daerah tersebut telah terjadi perubahan lingkungan, sehingga beberapa taksa yang rentan terhadap perubahan tersebut tidak dapat beradaptasi dan populasinya berkurang. Oleh karena itu, biodiversitas dapat dijadikan parameter indikator adanya perubahan lingkungan, yang mana perubahan tersebut dapat berupa perubahan karena kerusakan atau perubahan karena faktor iklim (secara alamiah).
            Pengukuran bioindikator juga dapat dilakukan dengan mengukur diversitas spesies yang umum hidup di tempat tertentu. Misalnya, bioindikator kualitas air dengan memperhatikan spesies bentos yang umum hidup di sungai tersebut. Contohnya Hermanella merupakan genus yang dapat hidup di perairan dingin dan sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air, atau Hydropsychidae yang merupakan penyaring dan banyak atua sedikitnya densitas dapat mempengaruhi kualitas air tergantung zat-zat organik di perairan tersebut.

Referensi
Barbosa, F. A. R., M. Callisto, N. Galldean. 2001. The diversity of benthic macroinvertebrates as an indicator of water quality and ecosystem health:a case study for Brazil. Aquatic Ecosystem Health and Management. 4:51-59.





0 Comments