Tumbuhan
porang memiliki akar serabut dan umbi, batangnya menyatu dengan umbi, ketika
muda batang dengan umbi dapat dibedakan. Daun tumbuhan ini terdiri dari helaian
dan tangkai, daunnya termasakuk daun tunggal yang anak daunnya majemuk. Pada
awal pertumbuhan, daunnya menguncup dan tertutup oleh seludang, anak daun memiliki
ukuran yang relatif sama, tangkai daunnya besar. Bunga tumbuhan ini tumbuh pada
musim hujan, bunganya terdiri dari tangkai bunga, seludang dan tongkol, tangkai
bunga berukuran pendek dengan diameter hampir sama dengan tangkai daun.tangkai
bunga berwarna hijau muda dengan belang-belang putih yang tidak beraturan,
terdapat juga seludang yang merupakan bagian bunga berbentuk angkup yang
membungkus dan menutupi tongkol bunga sebelum membuka, warna seludang ini yaitu
merah. Tangai sari berwarna kuning-kekuningan, bunga tumbuhan ini termasuk
bunga majemuk uniseksual dengan bunga jantan di bagian atas dan bunga betina
dibagian bawahnya, bunga ini tersusun dalam tangkai. Buahnya berkotak dua yang
tersusun dalam satu tangkai buah, berbentuk lonjong, meruncing kearah pangkal.
Buahnya ketika muda berwarna hijau dan ketika matang akan berwarna merah (Pitojo,
2007).
Porang (Amorphophallus muelleri)
Habitat
Porang
dapat tumbuh didaerah dataran rendah, dapat juga ditemukan didaerah hutan-hutan
tropis. Tumbuhan ini juga dapat ditemukan dipekarang rumah atau daerah
pinggiran hutan, dapat juga ditemukan didaerah yang dekat dengan pantai
(Pitojo, 2007).
Klasifikasi
Taksonomi
tumbuhan porang menurut Pitojo (2007) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Amorphophallus
Spesies : Amorphophalus muelerri
Referensi
Pitojo, Setijo. 2007. Seri Budi Daya: Suweg. Kanisius. Yogyakarta.
0 Comments