Peran Penting Diversitas Tumbuhan terhadap Sekuestrasi Karbon dan Perkembangan Berkelanjutan

      Tumbuhan mampu menyimpan karbon secara langsung melalui fotosintesis atau dengan hubungan tidak langsung melalui aktivitas mikroorganisme. Berdasarkan fotosintesis, tumbuhan akan menghasilkan karbohidrat serta menyimpannya sebagai bahan organik dalam tubuh tumbuhan tersebut. Proses perubahan CO2 oleh tumbuhan membutuhkan bantuan sinar matahari serta air yang diserap melalui akar. Selain itu, tumbuhan dapat berkembang dan mati. Tumbuhan yang telah mati akan meninggalkan bahan organik, senyawa karbon, dan komposisi kimia lainnya. Senyawa karbon yang berasal dari tumbuhan mati akan tersimpan di tanah.
Foto diambil dari Taman Nasional Alas Purwo oleh yuuversion

         Keanekaragaman tumbuhan memiliki peran yang sangat penting dalam penyerapan serta penyimpanan karbon. Ekosistem hutan yang salah satu komponen di dalamnya adalah tumbuhan memiliki cadangan karbon yang tersimpan dengan jumlah yang tinggi. Ekosistem hutan di dalamnya meliputi pohon, perdu, semak, herba, serta rerumputan. Kekayaan tumbuhan tersebut berpengaruh terhadap kekayaan spesies mikroorganisme juga. Aktivitas mikroorganisme pada akar tumbuhan mengakibatkan karbon yang berasal dari tumbuhan di daur ulang dan tersimpan di dalam tanah. Pohon dan perdu mampu menyimpan cadangan karbon dalam kurun waktu yang cukup lama. Apabila terjadi emisi karbon diakibatkan penggundulan, penebangan, serta mengambil alih hutan menjadi lahan dan pembangunan perumahan secara tidak terstruktur dapat mengakibatkan diversitas tumbuhan dan cadangan karbon yang ada di dalamnya menjadi hilang. Diversitas tumbuhan dapat mengurangi emisi karbon di atmosfer sehingga mempengaruhi perubahan iklim di daerah tersebut. Jika diversitas dan cadangan karbon rendah maka dapat mengakibatkan perubahan iklim diikuti dengan bertambahnya pemanasan global.
         Diversitas tumbuhan di daerah-daerah yang berbeda, seperti daerah perkebunan atau area persawahan berpengaruh terhadap besaran cadangan karbonnya. Daerah agrikultur biasanya memberlakukan polikultur. Umumnya, strategi tersebut untuk memaksimalkan diversitas tumbuhan  dan cadangan karbon di daerah perkebunan, yaitu seperti peningkatan akar biomasa atau membuat rotasi tanam yang terdiri dari jenis tanaman yang berbeda-beda. Hal tersebut memungkinkan terdukungnya diversitas mikroba yang dapat mengurai materi organik di akar tanaman, serta menambah penyimpanan karbon melalui mikroba. Peningkatan diversitas tanaman menyediakan substrat bagi mikroorganisme tanah. Beberapa mikroba sebagai dekomposer organisme atau pendaur ulang karbon, serta produser untuk tanah organik.

Referensi
Lange, M., Nico E., Carlos A. S., Holger B., Christoph E., Robert I., Griffiths, Perla G., Mellado-Vasquez., Ashish A. M., Jacques R., Stefan S., Sibylle S., Bruce C. T., Susan E. T., dan Gerd G. 2014. Plant diversity increases soil microbial activity and soil carbon storage. Nat. Commun. 6: 6707.

0 Comments