[Hortikultura] Hidroponik


Hidroponik
     Hidroponik merupakan salah satu sistem menanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air, unsur hara atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Media tanaman hidroponik berfungsi untuk mengantar larutan ke akar tanaman. Keuntungan penggunakan sistem hidroponik adalah lebih mudah menyerap nutrisi jika dibandingkan dengan tanah. Tanaman tidak perlu memperbesar dan memperpanjang akar untuk mencari nutrisi. Tanaman yang ditanam dengan menggunakan hidroponik, pertumbuhannya lebih cepat, dan panen yang diperoleh lebih banyak. Sistem hidroponik memungkinkan tanaman untuk tumbuh secara terkontrol. Tanaman yang ditanam tidak perlu menunggu musim dan tidak perlu membutuhkan lahan yang luas. Kebutuhan air tidak banyak karena air akan dialirkan dalam suatu sistem, serta penggunaan air lebih efisien (Setiawan, 2017).
Dutch Bucket System

Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Hidroponik
          Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah air, oksigen, cahaya, suhu, nutrisi mineral, unsur hara. Air merupakan komponen utama dalam hidroponik. Kualitas air harus diperhatikan karena air dengan alkalinitas lebih tinggi atau kadar garam dapat mengakibatkan ketidakseimbangan nutrisi dan pertumbuhannya terganggu. Kualitas air dapat diatur dengan filtrasi dan aerasi. Tiap tanaman memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda (Setiawan, 2017).
      Oksigen digunakan untuk respirasi dalam sistem perakaran. Oksigen dalam sistem hidroponik akan menjadi cepat terkuras jika suhu air terlalu tinggi. Rendahnya oksigen akan mempengaruhi permeabilitas membran sel menuruh sehingga dinding sel akan sulit untuk ditembus (Istiqomah, 2007). Akar akan mati ketika oksigen tidak terpenuhi, menyebabkan tanaman layu pada kondisi tergenang air. Oksigen dapat tersedia dengan melalui gelembung udara menggunakan pompa (Setiawan, 2007).
   Cahaya merupakan komponen penting dalam proses fotosintesis tanaman. Kebutuhan cahaya pada tiap tanaman berbeda-beda. Umumnya, jenis tanaman sayuran daun, buah dan juga bunga membutuhkan delapan hingga sepuluh jam penyinaran sinar matahari langsung, tetapi terdapat juga tanaman lain yang bermasalah dengan intensitas cahaya yang tinggi. Oleh karena itu, penggunaan jaring ataupun kain putih sebagai naungan perlu dilakukan (Setiawan, 2017).
      Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah mengakibatkan pertumbuhan tanaman yang tidak maksimal. Tiap tanaman mempunyai suhu optimal untuk pertumbuhan. Umumnya suhu optimal untuk tanaman sayur berkisar antara 23 derajat hingga 26 derajat C. Termometer diperlukan untuk dapat mengecek suhu dalam lingkungan hidroponik (Setiawan, 2017).
     Nutrisi mineral dalam metode hidroponik dibuat dari garam-garam mineral yang telah dimurnikan sehingga dapat larut dalam air. Nutrisi mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar antara lain nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan sulfur. Mikronutrien antara lain besi, mangan, boron, seng, tembaga, molibdenum, dan klorin dibutuhkan dalam jumlah kecil (Sutanto, 2015). Larutan nutrisi hidroponik biasanya menggunakan AB mix. AB mix merupakan campuran larutan A dan B. Larutan A mengandung unsur hara N, K, Ca, dan Fe, sedangkan larutan B merupakan larutan yang mengandung P dan hara mikro. Larutan nutrisi yang diberikan dapat mempengaruhi pH. Menurut Setiawan (2017), pH yang sesuai antara lain 5,5 sampai 7,5, sedangkan menurut Arifin (2016) pH 5,5 sampai 6,5 adalah pH optimal. Namun, pH terbaik adalah 6,5 (Setiawan, 2017).

Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik
      Budidaya tanaman hidroponik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sistem hidroponik antara lain tanaman lebih sehat, tetap bisa diproduksi, penggunaan lahan lebih efisien, begitu juga dengan air dan nutrisinya. Sistem hidroponik tidak mengenal musim sehingga tidak perlu melihat kondisi tanah, maka tanaman akan tetap dapat diproduksi.  Air dan nutrisi tidak akan dibuang secara berlebihan. Air dialirkan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pengendalian penyakit lebih mudah karena petani dapat mengontrol tanaman lewat nutrisi dan air (Sutanto, 2015).
    Adapun kekurangan hidroponik antara lain, membutuhkan modal yang cukup besar kaena peralatan yang digunakan sangat banyak, serta berkaitan dengan perawatan tanaman. Tanaman hidroponik membutuhkan perawatan dan ketelitian. Salah satu parameter yang perlu diperhatikan adalah pemberian nutrisi (Setiawan, 2017).

Arifin, R. 2016. Bisnis Hidroponik ala Roni Kebun Sayur. AgroMedia. Jakarta.
Setiawan, H. 2017. Kiat Sukses Budidaya Cabai Hidroponik. Bio Genesis. Yogyakarta.
Sutanto, T. 2015. Rahasia Sukses Budidaya Tanaman dengan Metode Hidroponik. Bibit Publisher. Depok.


0 Comments