Genus
Abavorana
Abavorana
termasuk famili Ranidae. Sebelumnya, Abavorana
diletakkan dibawah genus Hylarana.
Tetapi, pada tahun 2015 spesies Abavorana
dipisahkan dari genus Hylarana dan
ditempati spesies Abavorana luctuosa
di genus yang baru, yaitu Abavorana. Menurut
Oliver dkk., (2015), Hylarana
merupakan genus amfibi yang menghuni ketiga biogeografi. Selain itu, juga
memiliki distribusi yang sama dengan famili vertebrata terestrial lainnya,
yaitu Australasia, Asia, dan Afrika, seperti Varanidae, Pteropodidae, dan
Pythonidae. Pembagian Hylarana
menjadi beberapa genera berdasarkan filogeni, morfologi, dan geografi. Hylarana s. I. sebagai unit taksonomi
tetapi tidak informatif mengenai diversifikasi evolusioner dan biogerografi
kelompok besar dan kelompok yang tersebar luas (Gambar 1). Maka secara
sistematik, Hylarana diusulkan untuk
bagi menjadi sepuluh genera dengan mendiagnosis karakter morfologi eksternal
untuk setiap genusnya. Amnirana, Chalcorana, Humerana, Pulchrana, Papurana, Sylvirana, dan Hydrophylax
dijadikan tingkat genus. Hylarana
juga tetap dipertahankan sebagai genus. Kemudian, terdapat dua genera baru,
satu genus monotypic untuk Hylarana luctuosa, yaitu Abavorana
gen. nov., dan yang kedua Indosylvirana
gen. nov., berisi H. flavescens + H. aurantiaca, H. intermedia, dan lainnya (Oliver dkk., 2015).

(Oliver dkk., 2015)
Gambar
1. Rekontruksi biogeografi untuk Hylarana
s.I. model Ball-and stick dari Mesquite MLSAR analysis, (A) Afrika, (B) Asia timur (India, Nepal, Sri Lanka), (C)
Asia Tenggara (Myanmar, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Cina, Malaysia, Jawa,
Sumatera), (D) Sulawesi, (E) Filipina, (F) Australasia
Nama Abavorana berasal dari nama Latin avus, yang berarti kakek, ab-
mengindikasikan berasal atau dari, dan nama latin rana berarti katak. Berdasarkan hasil filogenetik, spesies tersebut
berarti sebagai nenek moyang katak yang berbeda dari spesies Hylarana lainnya (Oliver dkk., 2015). Gen
16S Mitokondria menunjukkan 5 kelompok monophyletic yaitu Hylarana erythraea + Amnirana
nicobariensis, Chalcorana raniceps,
Abavorana luctuosa, Pulchrana signata + Pulchrana picturata, dan Pulchrana
baramica + Pulchrana glandulosa +
Pulchrana laterimaculata. Menurut
Zainudin dkk., (2017), mikrohabitat berperan penting sebagai bagian antara
filognetik atau ekologi dari spesies yang serupa. Mikrohabitat katak
dikelompokkan menjadi lima kelompok ekologi yang terdiri atas spesies
semiarboreal di tepi hutan (Chalcorana
raniceps), penghuni tanah di daerah bukan hutan (Hylarana erythraea), penghuni tanah (batu) di tepi (Pulchrana picturata), penghuni tanah
pada spesies dasar dan sudut hutan (Pulchrana
signata, Pulchrana glandulosa, Abavorana luctuosa, Odorrana hosii), dan semiarboreal sungai hutan (Pulchrana baramica) (Zainudin dkk.,
2017).
Abavorana
dapat diketahui dari katak Hylarana
lainnya, yaitu memiliki ukuran sedang, tidak memiliki kantung vokal pada pria,
panjang jari 1 lebih besar dari jari kedua, rasio disc hingga lebar jari dari jari ketiga dan kaki keempat adalah
1-1,5. Lipatan dorsolateral tidak jelas atau tidak ada, warna garis dorsolateral
berwarna putih atau kuning. Kelenjar humeral pada jantan menonjol, terangkat
dan terpusat di permukaan ventral dari lengan atas. Rictal ridge dan tuberkulum metatarsal luar jarang terlihat atau
tidak ada. Kulit dorsum halus atau shagreen.
Bagian posterior ventrum dan belakang paha berkerut. Bagian margin dari timpani
tidak memiliki warna pucat. Panggul berwarna coklat gelap atau hitam di bawah
lipatan dorsal mengarah ke ventrum pusat. Permukaan dorsal kaki belakang dan permukaan
posterior paha berbintik-bintik. (Oliver dkk., 2015).
Spesies A. luctuosa ditemukan untuk mewakili garis keturunan sister ke sebuah
klade terdiri dari semua taksa Hylarana
yang tersisa (Gambar 2). Katak tersebar di semenanjung Thailand, Malaysia,
Indonesia (Sumatera, dan Kalimantan). Spesies bertempat di terestrial dan
ditemukan di serasah daun daerah hutan dimana biasanya katak tersebut berkumpul
di sekitar kolam hujan atau kolam berlumpur untuk berkembang biak selama musim
kawin. Abavorana luctuosa dilaporkan
dari Gunung Jerai Kedah, dan diketahui bahwa populasinya berada di dataran
tinggi (Oliver dkk., 2015). Pada tahun 2017, spesies baru dari genus Abavorana ditemukan, yaitu Abavorana nazgul sp. nov. merupakan garis keturunan sister dari populasi A. luctuosa dari Peninsular Malaysia dan
Kalimantan. Perbedaan spesifik dari Abavorana
nazgul sp. nov. berkaitan dengan
sejarah geologi pada Gunung Jerai dan pengaruh biogeogragi flora dan faunanya. Gunung
Jerai telah terisolasi dari sistem gunung lainnya di Semenanjung Malaysia untuk
seluruh keberadaannya, dan adanya permukaan laut naik dan turun berkali-kali
(siklus interglasial) mengakibatkan ada populasi yang terisolasi dan berpindah
ke suatu tempat. Populasi Abavorana
berasal dari sejarah geologi tersebut sehingga karena adanya perbedaan dataran
tinggi maka sekarang telah terdapat dua spesies dari genus Abavorana (Quah, 2017).
Referensi
Oliver, L. A., Elizabeth P., Fred K., dan Christopher J. R. 2015. Systematics and biogeography of the Hylarana frog (Anura: Ranidae) radiation across tropical Australasia, Southeast Asia, and Africa. Molecular Phylogenetics and Evolution. 90: 176-192.
Quah, E., Shahrul A., L. L. Grismer, Perry L. W. JR. Siti A. M. N., dan Mohd Abdul M. 2017. A new species of frog of the genus Abavorana Oliver, Prendini, Kraus & Raxworthy 2015 (Anura: Ranidae) from Gunung Jerai, Kedah, northwestern Peninsular Malaysia. Zootaxa. 4320(2): 272-288.
Zainudin, R., Badrul M. MD Z., Norhayati A., dan Shukor M. Nor. 2017.Microhabitat partitioning of closely related Sarawak (Malaysian Borneo) frog species previously assigned to the genus Hylarana (Amphibia: Anura). Turkish Journal of Zoology. 41: 876-891.
0 Comments