Dampak Genetically Modified Organism (GMO) pada Ekosistem Alami

Organisme yang termodifikasi secara genetik (GMO) merupakan kegiatan yang merubah sifat organisme berdasarkan genetisnya dengan cara menyisipkan gen organisme lain agar dapat menghasilkan organisme yang unggul. Organisme yang diubah secara genetik memungkinkan organisme resisten terhadap lingkungan yang tidak mendukung, kebal terhadap hama dan memiliki daya produktivitas yang tinggi. Organisme tersebut disebut juga dengan istilah organisme transgenik.

Hanya pemanis, foto diambil dari Taman Nasional Alas Purwo

         Organisme yang termodifikasi secara genetik (GMO) akan memberikan dampak pada aliran gen di ekosistem. Contohnya adalah tanaman padi transgenik. Tanaman padi transgenik jika dilepas menjadi liar maka memungkinkan terjadinya penyebaran gen resisten terhadap serangga, penyakit atau herbivora. Hal tersebut dikarenakan tanaman padi transgenik dapat melakukan polinasi pada populasi tanaman padi liar, menghasilkan anakan yang mewarisi sifat induknya. Jika hal tersebut terjadi maka akan adanya perubahan sifat populasi tanaman padi liar di alam sehingga mengakibatkan terbentuknya pewarisan gen yang tahan terhadap faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi resisten terhadap serangga dan penyakit, sedangkan faktor abiotik meliputi ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan salinitas yang tinggi. Namun, jika tanaman transgenik tidak dapat mengekspresikan sifatnya secara normal maka anakan tidak akan mewarisi sifat tanaman transgenik dan sifat tanaman padi liar tidak akan terubah. Hasilnya adalah tidak akan adanya dampak pada lingkungan.
Tanaman padi transgenik dilakukan dengan cara menyisipkan gen pengekspresi toksin dari Bacillus thuringiensis, yang mana gen tersebut dapat memproduksi toksin sehingga kebal terhadap hama. Bacillus thuringiensis transgen akan mengekspresikan sifat tersebut secara normal pada tiap individu tanaman padi liar dan memberikan efek yang serupa terhadap serangga seperti tanaman padi transgenik pada umumnya. Oleh karena itu, Bacillus thuringiensis transgen pada tanaman padi akan tersebar luas pada populasi tanaman liar, menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat transgenik. Hal tersebut tentu saja akan berdampak pada lingkungan, khususnya interaksi rantai makanan, yang mana konsumen tingkat I tidak dapat melangsungkan kehidupannya karena tidak dapat mengkonsumsi tanaman padi.

Referensi

Lu, Bao-Rong, dan Chao Y. 2009. Gene flow from genetically modified rice to its wild relatives: Assessing potential ecological consequences. Biotechnology Advances. 27(6): 1083-1091

0 Comments